Gubri bersama PKP Riau Launching Aplikasi Mata Bansos
Gubernur Riau Drs Syamsuar Msi didampingi kepala BPKP perwakilan Riau, Farid Firman, Jumat (5/2020), saat melaunching aplikasi Mata Bansos.
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Saat ini, yang pertama kali dan satu-satunya Provinsi di Indonesia yang menggunakan aplikasi Mata Bansos. Dimana aplikasi ini dibangun dalam rangka untuk mengendalikan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di seluruh kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Riau, khususnya yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Riau Tahun 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pusat, Muhammad Yusuf, saat menyksikan langsung launching secara virtual aplikasi berbasis web aplikasi Mata Bansos, oleh Gubernur Riau Drs Syamsuar Msi didampingi kepala BPKP perwakilan Riau, Farid Firman, Jumat (5/2020), di posko Gugus Tugas Covid-19, Gedung Daerah Gubernuran Riau.
''Saya sudah menyaksikan launching aplikasi monitoring dana bantuan sosial. Dan disampaikan bahwa ini yang pertama di Indonesia, launching aplikasi monitoring Bansos. Saya ucapkan banyak terimkasih kepada Gubernur dan seluruh pejabat Pemprov yang menginisiasi aplikasi ini, bersama BPKP perwakilan Riau,'' ujar M Yunus, melalui virtual.
Pemerintah, kata M Yunus, sudah mengalokasikan banyak bansos dana baik dari APBN, ABPD Provinsi, Kabupaten Kota dan desa, termasuk sumbangan dari masyarakat.
''Selama beberapa bulan ini mencoba mengintegrasikan data agar pemberian bansos cepat, tepat akuntable,'' tambahnya.M Yunus, menghimbau kepada seluruh pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota, untuk selalu mengupdate data penerima bansos agar tepat sasaran. Dan BPKP dan perwakilan di Provinsi akan selalu mendampingi dalam menyelesaikan permasalahan pendataan bansos.
BPKP, sambung M Yunus, akan selalu mendampingi untuk bersama keluar dari krisis ini. Yang terpenting adalah data, Bupati Walikota segera sampaikan kepada kepala dinas, Camat, Lurah untuk selalu mengupdate data.
''Peluncuran aplikasi ini, agar kegiatan pemberian bantuan sosial bisa berjalan dengan lancar. Seluruh bansos dapat berjalan dengan baik,'' ungkapnya. Sementara itu, kepala perewakilan BPKP Riau, Farid Firman, menjelaskan, bahwa ini dibangun melalui kolaborasi dan sinergi ini sebagai implementasi dari Konsep Continuous Auditing dan Continuous Monitoring, atau lebih dikenal dengan CACM.
''Dengan konsep ini pengawasan dan monitoring terhadap penyaluran bantuan sosial dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan,'' ujar Farid. Adapun manfaat dari aplikasi Mata Bansos ini adalah, pertama memonitor anggaran dan realisasi bantuan sosial yang berasal dari bantuan keuangan provinsi per kabupaten/kota secara real time. Kedua memverifikasi seluruh data penerima manfaat. Ketiga mengupdate seluruh data penerima manfaat.
''Selanjutnya melalui aplikasi ini, akan menjadi sarana alat kendali dan pengambilan keputusan oleh para pimpinan. Dan terakhir menjadi sarana informasi bagi masyarakat yang berkepentingan melalui aplikasi ini nantinya diharapkan setelah data terkumpul baik itu PKH, BSP, BLT maupun BLT-DD. Dan aplikasi ini dapat menampilkan data yang komprehensip dan terintegrasi , sehingga lebih memudahkan pimpinan mengambil keputusan,'' ujarnya.
Terpisah Gubernur Riau, Drs Syamsuar, mengatakan, bahwa aplikasi Mata Bansos ini, bisa mengawasi seluruh aparat hukum. Termasuk masyarakat dan penerima, sehingga bisa tahu siapa yang berhak menerima dan siapa yang tidak berhak menerima. ''Aplikasi itu untuk memonitor penyaluran bansos, jadi harapan saya dengan adanya aplikasi itu, bukan kami saja yang bisa mengawasi, tapi juga polisi bisa mengawasi, Kejati, KPK, Bupati dan Waikota juga bisa mengawasi. Selain itu, pengawasan ini juga bisa sampai ke siapa yang menerima, bahkan juga siap yang tidak tepat menerimanya bisa tahu, siapa yang menerima,'' tutur Syamsuar. (Ha)
Tulis Komentar